Memecat karyawan bisa menjadi pilihan terburuk bagi Anda sebagai pemilik bisnis. Namun, pilihan seperti itu terkadang harus segera dilakukan dengan berbagai macam pertimbangan dan alasan kuat.
Ada beberapa faktor yang dapat membuat Anda merasa tidak nyaman saat akan melakukan pemutusan hubungan kerja pada karyawan. Dalam hal ini pihak perusahaan harus bijaksana melakukan analisa kerja yang berkaitan dengan pemecatan karyawan tersebut.
Tapi, semakin banyak Anda tahu mengenai proses ini maka akan semakin mudah untuk bersikap objektif agar keputusan ini baik untuk Anda dan juga karyawan itu sendiri.
Berikut lima hal yang harus Anda ketahui sebelum memberhentikan karyawan:
Daftar Isi
1. Karyawan Lebih Cocok untuk Posisi Lain
Mungkin saja karyawan yang tidak berkembang pada suatu posisi malah cocok di posisi lainnya. Pemindahan tugas kerja karyawan bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan dan dipertimbangkan sebelum melakukan pemberhentian.
2. Pekerja Dilindungi Badan Hukum
Banyak pemberi kerja yang mendapatkan masalah karena mantan karyawan menuntut mereka dengan alasan pemberhentian yang salah. Hal ini pula yang membuat para pemberi kerja atau HRD mempertahankan karyawan yang sebenarnya memang harus diberhentikan.
Harus diketahui, terdapat aturan hukum yang melindungi pekerja dari dari hal-hal diskriminasi, seperti membedakan ras, warna kulit, agama, suku, jenis kelamin, dan fisik. Memecat seseorang untuk alasan ini adalah tindakan ilegal. Itulah mengapa penting untuk memastikan kesalahan karyawan tersebut cukup fatal dan melanggar kebijakan perusahaan.
Kumpulkan dokumen, hasil pekerjaan dan hal lainnya untuk berjaga-jaga sebagai bukti yang memang memberatkan dan menuju kepada kesalahan karyawan Anda. Jika Anda masih belum yakin mengenai apa yang harus dilakukan, mintalah masukan dari seorang ahli hukum.
3. Jangan Mengabaikan Perilaku Kekerasan
Salah satu peraturan atau kebijakan perusahaan adalah tidak adanya toleransi terhadap intimidasi, ancaman dan kekerasan di tempat kerja. Jika terdapat kemungkinan terjadi kekerasan karena Anda memecat seorang karyawan, Anda bisa mengabarkan informasi pemecatan melalui surat resmi daripada bertatap muka langsung. Untuk lebih aman secara hukum, pastikan Anda memiliki masukan dari pengacara dan surat pemutusan hubungan kerja legal.
Jika Anda melakukan pertemuan tatap muka untuk memecat karyawan, pastikan Anda mengajak pihak ketiga yang netral. Anda harus tetap tenang untuk menghindari suasana yang panas.
4. Lakukan Komunikasi Akhir
Selain bisa mendapatkan masukan atau feedback untuk bisnis Anda, cara ini juga bisa membuat Anda mengetahui fakta-fakta yang terjadi di tempat kerja. Misalnya saja ada masalah antara karyawan, kondisi kerja yang tidak kondusif, upah yang tak sesuai dan sebagainya. Karyawan yang akan diberhentikan lebih mudah mengatakan yang sebenarnya, jadi manfaatkanlah kesempatan ini.
Selain itu, komunikasi akhir memberikan Anda dokumentasi yang bisa membantu jika karyawan menuntut dengan alasan pemutusan hubungan kerja yang salah. Ada kemungkinan besar bahwa karyawan akan mengakui kesalahan pekerjaan atau perilaku mereka dalam proses ini.
5. Persiapkan Diri Anda
Sebelum melakukan pemecatan, pastikan Anda mengerti semua proses dan persiapannya. Pahami apa saja yang harus Anda lakukan dari awal hingga akhir. Anda harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti pemberian kompensasi atau gaji terakhir, surat menyurat dengan lembaga pemerintahan, pemberhentian asuransi dan sebagainya.
Persiapkan pula dokumen-dokumen hasil pekerjaan karyawan tersebut sebagai alasan mengapa Anda memecatnya.
Melakukan pemecatan memang bukan sebuah keputusan dan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Tetapi hal ini merupakan suatu proses yang akan dialami oleh setiap HRD atau pemilik perusahaan. Mempelajari hal-hal di atas akan membantu untuk melindungi bisnis dan karyawan Anda.
Sumber :
https://www.thebalance.com/before-firing-employee-2951401
__________
KaryaONE adalah Software HR dan Payroll System Indonesia yang membantu menyederhanakan proses administrasi SDM, sehingga Anda bisa lebih fokus pada bisnis Anda. Solusi yang kami berikan meliputi pengelolaan absensi, cuti, izin, lembur, penggajian, dan talent management. KaryaONE terjangkau bagi semua kalangan pelaku bisnis, mulai dari UKM, UMKM hingga korporasi. Gunakan KaryaONE sekarang juga, coba gratis 30 Hari atau undang demo.
Comments (3)
Saya dipecat tanpa kesalahan dan terbukti dalam putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pontianak. Akibat pemecatan tersebut saya sangat dirugikan. Dipecat tgl 23 oktober 2019 s/d 16 maret 2020 barulah ada Putusan. Apakah saya boleh menuntut atas kerugian yang saya alami selain dari pada KASASI yang notabene malah semakin merugikan saya karena prosesnya terlalu lama.
Saya pernah menjadi karyawan magang di suatu perusahaan konsultan IT, dan di keluarkan setelah 7 bulan bekerja disana dengan alasan yang hanya diutarakan lewat kata-kata tanpa diperlihatkan dokumen yang membuat saya terbukti bersalah. selama saya bekerjapun atasan saya lebih banyak diam ketika saya melakukan kesalahan dan membuat saya tidak tahu bahwa itu sebenarnya salah, karena menurut saya itu hanya kebiasaan yang dapat diubah bila dinasehati ataupun pembelaan diri saya terhadap situasi yang terjadi saat itu, namun saya tidak pernah dapat teguran pada saat melakukan kesalahan tersebut. saat saya ditaham pemecatan barulah mereka membeberkan semua kesalahan saya yang bahkan saya hampir sudah tidak mengingatnya karena terlalu lama. apa sikap yang harus saya ambil ? karena sampai saat ini saya cukup trauma dan takut tidak akan mendapat pekerjaan lagi karena merasa kurang percaya diri terhadap apa yang saya lakukan.
Hi Elsa, terima kasih telah mengunjungi karyaone.co.id
(Jika Anda yakin) karyawan di perusahaan tsb memiliki kebiasaan yang tidak sehat akan lebih baik jika Anda keluar. Untuk mempersiapkan mental menghadapi interview di perusahaan lain silahkan lihat cara-cara pada link ini contoh pertanyaan wawancara dan bagaimana menghadapi nya